Jumat, 29 Agustus 2014

Tips Membuat Kopi dengan Teknik Pourover

Cara menyeduh kopi seolah tak ada habisnya untuk dijelajahi; para pecinta kopi mungkin menyadari bahwa semakin banyak jenis alat penyeduhan kopi yang dipasarkan baik di kafe, toko retail, maupun dunia maya. Salah satu metode penyeduhan yang sedang digandrungi di Indonesia saat ini adalah pourover. Cara penyeduhan yang menggunakan filterdan dripper ini disukai lantaran relatif murah namun mampu menghasilkan kopi yang menonjolkan acidity.
Dalam metode pourover, kopi diekstraksi dengan cara menuangkan air panas secara perlahan dan berkesinambungan melewati bubuk kopi yang diletakkan pada filter di dalam dripper. Tetapi jika kurang teliti, hasilnya bisa menjadi terlalu kuat atau malah terlalu encer.

Tahap Penting Penyeduhan dengan Metode Pourover

Ada dua tahap penting yang harus dilakukan dengan memadai dalam metode pourover:
  • Tahap prainfusi, yaitu proses menuangkan air panas secara merata pada permukaan bubuk kopi untuk pertama kalinya. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan gas CO2 yang masih terperangkap di dalam biji kopi selama proses penyangraian. Pembasahan harus dilakukan perlahan-lahan agar gas CO2 mendapat kesempatan untuk keluar secara maksimal.
  • Tahap penuangan, yaitu proses menuangkan air secara berkelanjutan atau juga bertahap pada bubuk kopi untuk melarutkan semua citarasa dari bahan terlarut (soluble) yang terkandung dalam kopi. Bahan terlarut yang membuat kopi terasa enak di antaranya adalah gula dan asam-asam organik. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini ialah debit aliran air, idealnya debit aliran air tidak terlalu besar.

Teknik Dasar Pourover

Berikut teknik dasar menggunakan pourover yang bisa dicoba saat menyeduh kopi sendiri di rumah:
  • Jika Anda menggiling biji kopi sendiri, pastikan hasil gilingannya medium, tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus, dengan tingkat keseragaman bubuk kopi yang baik.
  • Idealnya, filter diisi bubuk kopi sebanyak ½ hingga 2/3 bagian saja dengan rasio 10 sd. 18 gram air untuk setiap 1 gram kopi.
  • Sebaiknya gunakan teko yang berleher angsa agar Anda bisa mengendalikan aliran penuangan air dengan lebih mudah.
  • Pada tahap prainfusi, cukup tuangkan air hingga bubuk kopi nampak basah secara merata, lalu tunggu sekitar 30 detik sebelum masuk tahap penuangan.
  • Pada tahap penuangan, tuangkan air ke seluruh permukaan bubuk kopi secara perlahan dengan debit air yang tidak terlalu besar, atau bisa juga sambil sesekali berhenti sehingga air tidak terlalu menggenang di dripper. Total waktu penyeduhan yang ideal berkisar antara 2-4 menit—beberapa orang ada juga yang menyeduhnya di atas 4 menit menyesuaikan profil sangraian kopi yang digunakan.
Secara sekilas, menyeduh kopi dengan metode pourover terlihat mudah, namun untuk mempertahankan konsistensi kualitas penyeduhan bukanlah hal yang sederhana. Untuk dapat menjadi ahli dalam metode ini, diperlukan banyak eksperimen dan latihan, terutama dalam cara kita menuangkan air, mengontrol aliran air, dan mempertahankan waktu penyeduhan yang ideal.
Sumber : http://bincangkopi.com/tips-membuat-kopi-dengan-teknik-pourover/

Memilih Metode Penyeduhan Kopi Terbaik

Penyeduhan kopi tampaknya sebuah aktivitas yang mudah; tinggal masukkan bubuk kopi ke dalam gelas, tambahkan gula sesuai selera, tuangkan air panas, lalu aduk. Namun, menyeduh kopi berkualitas baik memerlukan ketepatan; mulai dari skala gilingan biji kopi, rasio antara bubuk kopi dan air panas, hingga metode penyeduhan yang digunakan. Penyeduhan merupakan upaya mengekstraksi kandungan rasa yang terkandung dalam kopi, jika kita melakukannya dengan keliru, kita bisa mendapatkan hasil yang terlalu pahit atau malah terlalu encer dan hambar—paling tidak, hasilnya jauh dari yang kita harapkan.

Ekstraksi Optimal dalam Penyeduhan Kopi

Ada beberapa hal penting yang harus diingat dalam proses penyeduhan kopi:
  • Perolehan ekstraksi (extraction yield) ideal dari kopi yang diseduh berkisar antara 18%-22%. Jika perolehan ekstraksi kurang dari 18%, hasil seduhan yang didapat menjadi terlalu encer, rasa yang diharapkan tidak keluar atau malah terlalu asam seperti rasa cuka. Sedangkan jika perolehan ekstraksi di atas 22%, hasil seduhan menjadi pahit dan menusuk. Perolehan ekstraksi ditentukan oleh temperatur air, waktu penyeduhan, ukuran gilingan bubuk kopi, serta metode penyeduhan yang digunakan. Betapapun, prosentase perolehan esktraksi ini juga berubah bergantung selera kolektif atau individu peminumnya.
  • Tingkat intensitas/kekuatan rasa kopi. Perlu diingat bahwa kopi yang rasanya kuat itu bukan berarti pahit, melainkan memiliki kandungan perolehan ekstraksi yang lebih banyak per satuan volume seduhan kopi. Salah satu cirinya ialah kopi terasa berat atau tebal di mulut, contohnya espresso.
  • Metode penyeduhan. Ada banyak cara menyeduh kopi, misalnya dengan alat French press, moka pot, mesin pembuat kopi otomatis, hingga tipe filter seperti Chemex atau Hario. Pastikan alat yang Anda pakai dapat menghasilkan seduhan kopi sesuai dengan karakter yang Anda suka.
  • Komposisi bubuk kopi dan air. Di berbagai negara di benua Amerika dan Eropa, dimana metode penyeduhan kopi sudah kian variatif, standard rasio yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: 15-18 gram biji kopi per 225-324 gram air dengan temperatur antara 90-950C.

Metode Penyeduhan Kopi

Alat penyeduh kopi yang berbeda memberikan sentuhan yang berbeda pula. Penyeduh tipe filterseperti Chemex yang menggunakan saringan kertas merupakan salah satu yang dianggap terbaik oleh banyak orang, namun ada kalanya harga produk menjadi kendala. Bagi yang ingin menikmati kopi nikmat di rumah dengan harga terjangkau bisa memilih alat seduh filter lain yang lebih murah, misalnya Clever Coffee Dripper atau French press. Ada juga yang memilih mesin pembuat kopi otomatis, walau penikmat kopi yang cukup fanatik biasanya kurang suka lantaran tidak bisa bereksperimen dengan mesin tersebut. Ada juga yang menyukai moka pot karena kesan klasik dan tradisional, dan biasanya mereka yang menggunakan alat ini adalah penggemar kopi dengan intensitas kuat.
Sumber : http://bincangkopi.com/memilih-metode-penyeduhan-kopi-terbaik/

Jumat, 22 Agustus 2014

Asam Klorogenat dan Penyangraian Kopi

Proses pengolahan kopi, termasuk penyangraian kopi, tak lepas dari berbagai proses kimiawi. Para ahli kimia dan pecinta kopi biasanya sudah tak asing dengan nama asam klorogenat (chlorogenic acids), yaitu kelompok asam alami yang terkandung dalam biji kopi, dan biasanya terurai bahkan hilang selama proses penyangraian. Walau sudah sering dibahas dalam jurnal penelitian ilmu pangan, kesehatan dan kimia pangan, ternyata masih banyak misteri di balik asam klorogenat, termasuk efek sebenarnya pada kita saat menyangrai dan meminum kopi.
Sekilas Tentang Asam Klorogenat
Pada dasarnya, asam klorogenat adalah kelompok asam alami yang dihasilkan dalam berbagai tanaman, termasuk kopi. Biji dari jenis kopi arabika yang masih hijau (green bean) adalah yang terbanyak mengandung kelompok asam ini, yaitu bisa 9%. Namun, jumlah ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal seperti iklim, jenis tanah, lingkungan sekitar, serta faktor genetik. Asam klorogenat sendiri berfungsi sebagai sarana pertahanan alami serta memberi petanda atau alarm kegiatan dalam interaksi antara tanaman tersebut dan mikroba dalam tanah tempatnya tumbuh.
Asam klorogenat telah banyak menjadi objek penelitian dan pengamatan, namun manfaat asam ini terhadap kondisi tubuh para peminum kopi belum pernah benar-benar diketahui secara rinci. Akan tetapi, satu hal sudah pasti: asam ini mengalami perubahan besar-besaran dan memengaruhi rasa kopi ketika kopi disangrai.
Lihat Juga: Fourth Wave Coffee dan Pentingnya Sample Roaster
Asam Klorogenat dan Penyangraian Kopi
Asam klorogeniat perlahan-lahan terurai ketika biji kopi disangrai; makin lama proses penyangraian, makin banyak senyawa asam yang terurai sehingga tingkat keasaman kopi semakin menurun. Kadar dan kecepatan penurunan tingkat keasaman ini bervariasi bergantung rincian dalam proses penyangraian. Namun, para ahli berpendapat bahwa asam klorogenat terurai sebanyak 60% dalam derajat sangrai medium (medium roast) dan 100% dalam derajat sangrai legam (dark roast). Jenis asam yang terkandung dalam kelompok asam ini seperti asam kafeat dan asam quinat juga ikut terurai dalam proses penyangraian. Hal tersebut kelak memengaruhi rasa kopi.
Para ilmuwan berbeda pendapat soal apa yang terjadi pada komponen asam klorogenat yang terurai. Sebagian kemungkinan terurai menjadi produk sampingan seperti catechol dan fenol, namun ada juga hasil penelitian yang menunjukkan bahwa asam ini terurai menjadi produk volatil atau bahkan terurai lewat metode reaksi Maillard.
Adakah Manfaatnya?
Manfaat sebenarnya dari asam klorogenat dan proses penguraiannya belum diketahui secara pasti. Namun, asam ini ditengarai memiliki efek tertentu pada tubuh, karena asam ini bisa dibilang sejenis antioksidan alami. Walaupun belum begitu diketahui apa efek kesehatannya, antioksidan alami dalam kopi memiliki potensi positif bagi kondisi tubuh.
Akhirnya, para ahli berpendapat bahwa proses penguraian asam klorogenat kemungkinan memberikan ciri khas tertentu pada rasa kopi. Sayangnya, saat ini belum ada hasil penelitian yang pasti soal kaitan antara penguraian asam klorogenat dalam proses penyangraian biji kopi dengan rasa tertentu.
(Rujukan: “Coffee Roasting Chemistry: Chlorogenic Acids” dalam The Specialty Coffee Chronicle, USA: SCAA.)
Sumber : http://bincangkopi.com/asam-klorogenat-dan-penyangraian-kopi/

Jumat, 15 Agustus 2014

Panduan Hadiah Tahun 2014 bagi Pecinta Kopi

Menjelang akhir tahun, sebagian masyarakat jamak memberikan hadiah akhir tahun kepada kerabat, sehabat, kolega, orang terkasih, dll. Jika Anda pada tahun ini ingin memberikan hadiah kepada seseorang yang kebetulan gemar akan kopi, berikut tip atau panduan hadiah tahun 2014 bagi pecinta kopi dari Bincangkopi.com.
1. Nomad Portable Espresso Machine
Jika orang terdekat Anda itu menyukai espresso, Nomad Portable Espresso Maker ini cocok untuk menjadi pilihan. Nomad merupakan produk yang dikampanyekan melalui situsweb gotong-royong, Kickstarter.com. Kesuksesan Nomad di kickstarter.com menunjukkan bahwa pembuat espresso manual ini memiliki kemampuan yang mumpuni di kelasnya. (Harga: Rp 3.200.000)
2. Acaia Scale
Timbangan digital merupakan salah satu alat yang penting dalam proses penyeduhan kopi. Dengan timbangan, penyeduh bisa menakar rasio seduhnya. Itu akan sangat membantu dalam mendapatkan hasil seduhan yang diinginkan. Timbangan digital Acaia ini merupakan timbangan dengan teknologi termutakhir. Dengan acaia penyeduh dapat mengamati grafik berat, waktu, dan kecepatan aliran air secara bersamaan pada saat penyeduhan kopi berlangsung. Acaia juga didukung dengan aplikasi berbasis iOS dan Android untuk mengamati grafik dalam proses penyeduhan kopi. (Harga: Rp 1.900.000)
3.  OE Lido 2 Hand Grinder
Grinder atau penggiling kopi merupakan salah satu hal penting ketika melakukan penyeduhan kopi. OE Lido 2 Hand Grinder merupakan grinder manual yang memiliki kemampuan menggiling kopi sangat baik dan rancang bangunnya sangat awet. Hadiah ini merupakan hadiah yang sangat berkesan jika Anda berikan kepada orang terdekat Anda. (Harga: Rp 2.400.000)
4. The World Atlas of Coffee
Jika Anda ingin memberikan hadiah kepada kolega atau kerabat Anda yang selain menyukai kopi juga gemar baca, buku The World Atlas of Coffee karya James Hoffmann, juara barista dunia 2007, ini sangatlah cocok sebagai hadiah Isi buku memaparkan dengan baik dan luas mengenai dunia kopi, mulai dari kebun sampai cangkir. (Harga: Rp 450.000)
5. KeepCup Brew Cork: Limited Edition
KeepCup merupakan perusahaan tempat minum yang peduli dampak lingkungan akan penggunaan gelas kertas. KeepCup pada awalnya hanya memproduksi gelas daur ulang berbahan plastik. Belakangan mereka mulai meluncurkan gelas produk baru yang terbuat dari kaca. Salah satu hal yang menarik perhatian banyak orang terhadap KeepCup selain tujuan kepedulian lingkungannya, desain dan warga gelasnya sangat menggoda, tak terkecuali KeepCup Brew Cork edisi terbatas ini. (Harga: Rp 360.000)
6. Chemex Coffee Maker
Belakangan manual brewing semakin populer di Indonesia. Chemex Coffee Maker ini hadiah yang tepat untuk Anda berikan kepada pecinta kopi. (Harga: Rp 650.000)
7. Baratza Encore
Jika OE Lido 2 merupakan penggiling kopi manual, Baratza Encore ini penggiling kopi elektrik. Hadiah penggiling kopi untuk para pecinta kopi merupakan salah satu hadiah puncak. Tidak ada yang tidak senang menerimanya. (Harga: Rp 2.200.000)
Sumber : http://bincangkopi.com/panduan-hadiah-tahun-2014-bagi-pecinta-kopi/

Jumat, 08 Agustus 2014

5 Alasan Anda Harus Minum Kopi Setiap Hari

Sejatinya, ada dua jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh setiap orang diseluruh dunia, yaitu, kopi dan teh.

Kedua minuman ini, masing-masing dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan. Meski demikian, belum pernah aa kata sepakat untuk memutuskan minuman mana yang lebih baik.

Namun, seperti dilansir laman Times of India, ada beberapa manfaat kesehatan dan alasan utama yang membuat setiap orang harus menikmati secangkir kopi setiap hari.

1. Antioksidan

Kopi diketahui banyak mengandung antioksidan yang sering dipercaya dalam mengembalikan energi tubuh dan merasa lebih segar.

2. Menjaga Kondisi Hati

Kopi diketahui memiliki sifat baik untuk menjaga kondisi hati, terutama bagi orang-orang yang sering minum alkohol.

3. Mengusir Stres

Orang yang minum kopi setiap hari sering mengatakan bahwa hanya dengan mencium aroma kopi, dapat meringankan beban mereka dari stres dan ketegangan.

4. Mengurangi Risiko Kanker


Kopi dipercaya dapat membantu mengurangi risiko kanker (baik itu kanker kulit ataupun kanker prostat). Meski belum ada jaminan bahwa hal itu telah terbukti, namun tidak ada salahnya menikmati secangkir kopi setiap hari.

5. Mengurangi Risiko Diabetes dan Parkinson

Minuman Kopi dikenal memiliki manfaat untuk mengurangi faktor risiko terhadap penyakit diabetes dan Parkinson. [B1/N-6]

Sumber : http://sp.beritasatu.com/gayahidup/5-alasan-anda-harus-minum-kopi-setiap-hari/52128

Jumat, 01 Agustus 2014

Kopi

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi yang dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi bubuk.[2]
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: قهوة‎ qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.[3] Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.[butuh rujukan] Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.[3]
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.[4]
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia dibenua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.[5] Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.[butuh rujukan] Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.[6] Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).[7][8] 

Sejarah


Bermula di Afrika

Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM,[9] pendapat lain mengatakan 850 M.[10] Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.[11] Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika penggembala bernama Khalid seorang Abyssinia, mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis buah beri.[10] Ia pun mencoba memasak dan memakannya.[9] Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional.[butuh rujukan] Barulah beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.[11]


Penyebaran kopi di Arab

Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya.[11] Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah di malam hari.[12]. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India.[11]
Pada masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu.[9] Hal ini menyebabkan budidaya tanaman kopi tidak memungkinkan.[butuh rujukan] Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.[9]

Kopi mencapai pasar Eropa

Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia.[11] Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar.[butuh rujukan] Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai membudidayakannya.[11] Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun1616.[butuh rujukan] Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran.[butuh rujukan] Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.[11]

Mencapai ke Martinik, Perancis

Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes.[11] Pada saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohontersebut untuk dibawa ke Martinique.[butuh rujukan] Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi.[13]
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu pencapaian yang sangat besar.[13] Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana cukup baik.[butuh rujukan] Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang beragam.[butuh rujukan] Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.[13]

Bunga kopi untuk Brasil

Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit.[11] Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang beberapa bibit kopi.[butuh rujukan] Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga hal tersebut tidak memungkinkan.[11] Palheta pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri gubernur.[butuh rujukan] Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak biji kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam.[butuh rujukan] Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.[11]

Garis Waktu


Sejarah penemuan kopi telah dimulai ribuan tahun lalu. Berikut sejarahnya secara singkat:[14]
  • 1453: Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel. Di sana dibuka kedai kopi pertama di dunia bernama Kiva Han pada tahun 1475.1000 SM: Saudagar Arab membawa masuk biji kopi ke daerah Timur Tengah dan membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.
  • 1511: Kopi dianggap minuman yang suci oleh Sultan Mekah sebagai tindak lanjut dari aksi Khait Beg yang ingin melarang peredaran kopi.
  • 1600: Paus Clement VIII mengizinkan umat Kristiani untuk meminum kopi setelah timbul berbagai perdebatan karena minuman ini berasal dari imperium Ottoman.Pada tahun yang sama, minuman kopi masuk ke Italia.[9]
  • 1607: Kapten John Smith memperkenalkan minuman kopi di Amerika Utara saat bertugas untuk menemukan koloni Virginia di Jamestown.
  • 1652: Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan segera menjamur ke berbagai pelosok di setiap daerah.
  • 1668: Bir tergantikan oleh kopi sebagai minuman terfavorit di New York.
  • 1675: Franz Georg Kolschitzky menemukan biji kopi dan mengklaimnya sebagai hadiahnya saat terjadi perang di Viena. Setelah itu, ia membuka kedai kopi di Eropa Tengah dan menjual minuman kopi yang telah disaring, diberi pemanis, dan susu.
  • 1714: Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri biji kopi dari suguhan bangsawan Belanda kepada Raja Perancis Louis XIV dan menanamnya diMartinik yang merupakan sumber dari 90% jenis tanaman kopi di dunia saat ini.1690: Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan biji kopi secara komersial di Ceylon dan Jawa.
  • 1721: Kedai kopi pertama di Berlin dibuka.
  • 1727: Era industri kopi di Brasil dimulai dan hal ini dipelopori oleh Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta.
  • 1775: Sang Frederick dari Prusia memblok semua import kopi hijau yang kemudian dengan segera dikecam oleh masyarakatnya.
  • 1900: Perusahaan Hill Bros. mengomersialkan minuman kopi kalengan.
  • 1901: Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji.
  • 1903: Ludwig Roselius, seorang keturunan German berhasil memisahkan kafein dari biji kopi dan menjual produknya dengan nama Sanka diAmerika Serikat.
  • 1920: Penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam.
  • 1938: Perusahaan Nestle mengkomersilkan produk kopinya yang bernama Nescafe di Swiss.
  • 1946: Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya.[14]
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta).[4] Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.[butuh rujukan]


Biji kopi arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.[4] Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini.[butuh rujukan] Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika LatinAfrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia.[15] Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis.[15] Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut.[butuh rujukan] Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik.[butuh rujukan] Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.[15]

Biji kopi robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898.[15] Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak.[butuh rujukan]Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu.[4] Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut.[butuh rujukan] Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit.[butuh rujukan] Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah.[butuh rujukan] Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.[15]

Kopi luwak


Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta.[butuh rujukan] Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas.[butuh rujukan] Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.[16]
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia.[15] Proses terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini.[butuh rujukan] Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika.[butuh rujukan] Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang.[4] Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini.[16] Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya.[butuh rujukan] Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.[16]

Jenis-jenis minuman kopi


Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya.[17] Masing-masing jenis kopi yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.[butuh rujukan] Berikut ini adalah beberapa contoh minuman opi yang umum dijumpai:[18]
  • Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun.[17]
  • Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.[18]
  • Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.[18]
  • Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.[17]
  • Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.[18]
  • Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.[18]
  • Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.[17]
  • Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.[17]
  • Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.[18]
  • Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.[17]
  • Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.[17]
  • Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.[17]
  • Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.[18]
  • Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.[17]

Pembuatan minuman kopi


Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman kopi.[18] Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk menghasilkan minuman kopi terbaik.[butuh rujukan] Dalam hal ini, proses penanaman juga turut berperan dalam menciptakan cita rasa kopi yang baik.[18]


Pemanenan dan pemisahan cangkang

Tanaman kopi selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan berbunga putih.[3] Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceriterbungkus dengan cangkang yang keras.[3] Hasil dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi.[butuh rujukan] Pemanenan biji kopi biasanya dilakukan secara manual dengan tangan.[butuh rujukan] Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya.[18] Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin.[butuh rujukan] Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan metode pengeringan langsung di bawah sinar matahari.[18] Setelah kering maka cangkang biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan.[butuh rujukan] Di Indonesia, biji kopi dikeringkan hingga kadar air tersisa hanya 30-35% [19] Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin.[butuh rujukan] Sebelum digiling, biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu.[butuh rujukan] Saat digiling dalam mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat.[18] Metode penggilingan ini cenderung memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.[18]

Pemanggangan

Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses pemanggangan.[18] Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara keseluruhan.[18] Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas.[butuh rujukan] Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat memekat.[18]


Penggilingan

Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas permukaan biji kopi[18]. Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat.[butuh rujukan] Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasaaroma, dan penampilan yang baik.[3] Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak terjadi perubahan cita rasa kopi.[3]

Seni perebusan

Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi.[butuh rujukan] Untuk menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus dilakukan dengan baik dan sempurna.[3] Terdapat banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan airukuran partikelsuhu air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan.[3] Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan cita rasa.[butuh rujukan] Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalupahit.[3] Oleh karena itu, bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang baik.[3]


Dekafeinasi

Dekafeinasi atau penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses pengolahan kopi.[18] Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak terlalu pahit.[butuh rujukan] Selain itu, dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di dalam tubuh.[20] Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam tubuh[20]. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat.[18]

Kafein

Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi.[21] Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.[22] Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.[butuh rujukan] Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi.[23] Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi.[22] Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.[22][20]
Kandungan kafein dalam berbagai sumber minuman
SumberKandungan Kafein
Secangkir kopi85 mg
Secangkir teh35 mg
Minuman berkarbonasi35 mg
Minuman berenergi50 mg
Jenis KopiKadar
Kopi instan2,8 - 5,0%
Kopi moka1,00%
Kopi robusta1,48%
Kopi arabika1.10 %
Batas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg.[21] Dengan jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk membuatnya tetap terjaga.[21]
Selama proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut dalam air perebusan.[21] Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa pahit dari kopi.[butuh rujukan] Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah Swiss Water Process.[24] Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk mengekstraksi kafein dari dalam biji kopi.[24] Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga telah memungkinkan implementasi bioteknologi dalam proses pengurangan kadar kafein.[butuh rujukan] Cara ini dilakukan dengan menggunakan senyawatheophylline yang dilekatkan pada bakteri untuk menghancurkan struktur kafein.[21]

Peranan dalam tubuh

Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia.[butuh rujukan] Beberapa orang akan mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya sama sekali.[butuh rujukan] Hal ini terkait dengan sifat genetika yang dimiliki masing-masing individu terkait dengan kemampuan metabolisme tubuh dalam mencerna kafein.[25] Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom P450 1A2 (CYP1A2).[butuh rujukan] Terdapat 2 tipe enzim, yaitu CYP1A2-1 dan CYP1A2-2.[26]Orang yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme kafein dengan cepat dan efisien sehingga efek dari kafein dapat dirasakan secara nyata.[butuh rujukan] EnzimCYP1A2-2 memiliki laju metabolisme kafein yang lambat sehingga kebanyakan orang dengan tipe ini tidak merasakan efek kesehatan dari kafein dan bahkan cenderung menimbulkan efek yang negatif.[26][25][27]
Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitustipe 2, insomnia, penyakit jantung, dan kehilangan konsentrasi.[28] Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara bertahap.[28] Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin.[23] Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung.[28][29] Pada beberapa kasus, konsumsi kopi juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan.[29][30] Di bidang olahraga, kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk memecahkan glikogen (gula cadangan dalam tubuh).[31]
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak.[32] Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun.[29] Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol.[33] Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.[32]
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi